Sering kali kita menginginkan hidup yang extraordinary, kuliah di universitas terkenal, kerja di startup gede,apakah engga bisa hidup kita...

Hidup biasa aja, Kenapa Engga ?

 


Sering kali kita menginginkan hidup yang extraordinary, kuliah di universitas terkenal, kerja di startup gede,apakah engga bisa hidup kita biasa-biasa aja ?  


Alain de Botton seorang filsuh dari eropa yang merupakan pendiri sekolah The School of Life, penulis 12 buku best seller, membahas tentang hidup biasa-biasa aja ini, menurut Alain ada 3 (Tiga) masalah besar yang dialami orang pada zaman ini.


  • Snobbery/Congkak


Snobbery/Congkak ini adalah salah satu masalah dalam zaman ini, dan sering banget terjadi, contoh dalam kehidupan sehari-hari misal, kita bertemu orang baru, yang akan di tanyakan adalah apa pekerjaannya, kesehariannya ngapain, nah menurut bapak Alain ini adalah suatu contoh masalah Snobbery/Congkak dalam zaman ini, contoh lainnya misal kadang kita sangat ingin dihargai, demi mendapat status sosial yang mungkin diatas sedikit dari lingkungan sekitar kita, engga jarang jika kita punya pencapaian langsung posting di sosial media, padahal kadang kala harta,benda, dan status tersebut yang bikin kita lebih jauh dari makna hidup yang kita cari.

  • Kurang rasa kasih sayang


Masalah kedua ini, bisa jadi kekurangan orang yang bisa menerima kita apa adanya, dengan status kita yang biasa aja, dalam case ideal, ibu adalah salah satu figur yang dapat menerima hal tersebut, namun sering kali kita berusaha membuat orang yang kita engga kenal-kenal banget menjadi kagum sama kita, hal ini kadang bisa membuat diri kita suka membandingkan diri kita dengan temen-temen kita yang mungkin lebih sukses dari kita, dan sering kali membuat kita merasa engga berguna, nah menurut Alain orang-orang begini tuh cenderung mengalami depresi, cenderung kesepian dan kekurangan rasa kasih sayang.

  • Meritokersi

Sistem Meritokersi mendoktrin kita dengan menyatakan orang yang usah lebih banyak akan mendapat hasil yang lebih banyak, sistem ini yang mendasari sistem capitalisme,mungkin sistem ini bagus, mengajarkan bahwa tidak ada sukses yang instan, dan harus kerja keras, tapi di sisi lain sistem meritokersi ini mengemukakan bahwa kalo kita gagal adalah kesalahan kita, dan kalo kita gagal karena yah kita berhak gagal, hal ini membuat banyak orang menjadi takut akan kegagalan,seperti kegagalan adalah suatau ketakutkan yang harus ditakuti, padahal ada faktor-faktor lain yang ikut andil dalam kegagalan tersebut, bukan hanya faktor internal saja.




3 Masalah ini yang bikin orang pengen banget sukses, mengejar materi dan sebagainya, tapi sering kali membuat lupa akan makna kita ngelakuin semua itu buat apa, dimana mungkin 10% orang yang kerja keras menjadi sukses, tapi ada 90% lainnya yang sudah berusaha keras tapi tidak sukses.


Pada akhirnya sebenernya kita bisa kok happy dengan hidup biasa aja,misal jaman dulu orang tua kerja di suatu perusahaan selama puluhan tahun, apakah mereka yang ngejalanin hidup biasa aja salah ? engga kan , tapi bukan berati engga boleh mengejar kesuksesan, lebih baik jika bisa mengejarnya.


Tapi pada akhirnya hidup biasa aja bisa bermakna, kita bisa ngebangun relationship, bersantai, punya kebebasan ngelakuin apapun, kenapa engga, menjadi 90% yang ngejalanin hidup biasa aja dan ngejalanin hidup seutuhnya.



0 comments: